Pengalaman Naik Uber Untuk Pertama Kali

Thursday, September 29, 2016 9 Comments


Akhirnya beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan mencicip naik UberX. Sudah beberapa kali kesempatan saya pengeeen banget naik armada online ini. Tapi sewaktu hape saya masih belum di-update ke versi Android M, saya ada masalah cari driver Uber. Selalu dikira hape saya memodifikasi lokasi.

Uber seperti armada online yang lain, harus saya cobain. Tidak fair kan kalau saya hanya mengandalkan GoCar, 'kan? Lagipula, iming-iming terbesar adalah saya bisa mendapatkan harga yang jauh lebih murah dari GoCar, nyiahahaha..

Selasa, 27 September
Saya ada perlu ke Jakarta. Alhamdulillah dapat pesawat seharga 300-an via Citilink ke Soetta. Murah banget! Yah, selain pesan tiketnya seminggu sebelumnya, juga saya ambil di hari Selasa. Coba ambil week-end. Gak bakal dapat toh? 

Sesampainya di bandara Soetta, saya sempat khawatir bisa dapat armada online atau tidak. Polemik armada online vs taksi konvensional memang belum juga selesai. Tapi, dari layar aplikasi Uber, saya lihat ada beberapa driver di sekitaran ruang tunggu kedatangan.

Syukurlah. 

Dan tidak butuh 5 menit untuk mendapatkan driver. Setelah permintaan order saya diterima, tidak ada respon.

Tiga puluh detik kemudian, masih tidak ada respon. Akhirnya saya yang mengalah telpon. Intinya, bakalan ada driver yang nyamperin ke ruang tunggu, lalu bersama bapak drivernya, saya musti berjalan ke parkiran mobil. Pikiran saya, saya nunggu di ruang tunggu kedatangan kemudian bapaknya jemput sekalian mobilnya. Belakangan saya tahu, driver Uber ternyata kucing-kucingan dengan sekuriti bandara.

Sepertinya polemik itu masih ada. Dan saya duduk di kursi depan.

Dari bandara Soetta sampai ke Ciledug, Tangerang, saya kena charge 82.xxx IDR dengan waktu tempuh 59 menit, via tol. Total 100k lah jika dihitung bea parkir + bayar tol. Tentunya dengan Uber, ini bisa jadi berubah, karena 'sistem argonya'. Tergantung jarak tempuh dan lama perjalanan. 

Well, dengan harga segitu tetap saja lebih murah dibandingkan GoCar yang tarif normalnya 100k++. Meskipun jika menggunakan GoPay ada potongan 25%, tapi dalam kasus ini saya tetap kepengen banget nyobain Uber. 

Apa yang perlu diperhatikan

Pertama, cash-less. Jika tak ada uang cash, Uber bisa dijadikan alternatif. 

Kedua, jika menggunakan Uber, akan lebih menguntungkan jika kondisi jalan lancar. Tarifnya bisa jadi lebih murah dibandingkan armada online lain. Itu artinya harus bijak dalam memutuskan jam pesan :D Jika tidak yakin, bisa menggunakan GoCar saja yang menerapkan tarif fixed. Jadi, mau diputer-puterin driver-nya, mau dicariin jalan pintas tidak masalah, harganya sudah tetap segitu. Malahan, driver-nya cenderung tidak mau ambil resiko jalan jauh.

Yang ketiga, pastikan tahu jalan. Dari bandara Soetta ke Ciledug, saya kemaren keluar di Joglo. Tahu artinya apa? Saya keluar tol lebih jauh. Seharusnya saya bisa lewat di Puri Indah (CMIIW, semoga tidak salah sebut), yang lebih dekat dan bisa motong hampir separuh jalan. Artinya, saya bisa dapat harga yang lebih murah lagi dari harga 82.xxx IDR jika lewat Puri Indah. Harga pelajaran saya naik Uber. Hahaha.. Tidak apa-apa. Toh, masih lebih murah juga segitu :D Dan memang saya sudah niat banget pengen naik Uber. Jadi saya harus siap dengan segala kemungkinannya.

Terakhir, hindari kata 'terserah'. Itu kata-kata bunuh diri, hahaha.. Ada dua kemungkinan yang bisa diambil driver, 'ini orang tidak tahu jalan', atau dilewatkan jalan yang lebih jauh. Secara akad, ini sudah sah dan tidak ada indikasi penipuan XD

So far, puas. Di luar mukak drivernya yang serem (no offense, Pak driver), saya akan coba pakai Uber lagi, setelah cari referensi jalan pastinya. 

Dan tentunya kalau ke Jakarta lagi. 

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Do you think I forgot to change this text? No, dude. I did it on purpose ahahahay..

9 comments

Write comments
September 29, 2016 at 10:41 AM delete

Cieeeehh ke Jakarta cuma pengen naik Uber. Pantes cuma bentar *eh

Reply
avatar
Aqied
AUTHOR
September 29, 2016 at 1:31 PM delete

Oh, ke Jakarta buat nyobain uber aja toh

Reply
avatar
Dwi Susanti
AUTHOR
September 29, 2016 at 5:13 PM delete

Sik penting nggak diuber-uber fans kan mas wkkw
Aku besok juga ke jakarta tapi ga tau jalan :p
Kayanya mending naik bajaj

Reply
avatar
tom
AUTHOR
September 30, 2016 at 1:03 PM delete

Ya begitulah, tajir.. Dari dulu, sudah takdir. XD

Reply
avatar
tom
AUTHOR
September 30, 2016 at 1:03 PM delete

Hahaha.. Gue gitu lhoh..

Reply
avatar
tom
AUTHOR
September 30, 2016 at 1:04 PM delete

Kamu ke Jakarta mau ngapain, Mbak? Kalau mau cari jodoh, di Jogja aja banyak lho..

Reply
avatar
September 30, 2016 at 1:34 PM delete

Mirip lirik lagu yo seng ngene iki.. Gue kece dari lahir...kaakkakak

Reply
avatar
Oyong Ilham
AUTHOR
October 19, 2016 at 11:30 PM delete

sebenarnya uber itu apaan ya mas , maklumla saya bukan org jakrta ...:)

Reply
avatar
tom
AUTHOR
March 6, 2017 at 7:55 AM delete

Saya juga kayak orang asing di negeri sendiri, kalau di Jakarta, Mas hahaha.. Itu bajaj versi modern-lah.. Macam gitu-gitu.. :v

Reply
avatar