Membuat Barbekyu (BBQ) Ala Dapur Manda Style
Saya bosan dengan olahan daging yang biasa saja, semisal rendang atau gulai. Dan hampir setiap momen Idul Adha yang berkesan hanya hari pertama, ketika gigi masih setrong-setrongnya dan daging masih fresh: nyate. Bukan berarti saya tidak suka dengan olahan rendang/gulai. Tapi, bosan saja kalau tiap hari, mulai dari pagi, siang, sore menunya daging olahan kemaren. Sampai terkadang melihat saja sudah kenyang duluan.
Di basecamp kantor, kebetulan ada daging mentah yang ditaruh di freezer. Dan kami bingung mau dimasak apa dan bagaimana. Hingga sampai beberapa hari, akhirnya saya mengusulkan, bagaimana jika di-barbekyu saja? Yaah, ala ala steak gitu deh. Mayoritas suara tinggal tau jadi sih, jadi mereka ayok aja. Dan saya merasa bertanggung jawab sebagai pencetus ide, berpikir keras bagaimana cara mengolah si barbekyu ini.
Adalah Manda @imasatrianto, yang empunya web tamasyaku, yang menjadi tempat saya curhat. Maklum cowok galau, gak bisa masak. Pengennya yang cepet, enak, lezat, tidak pakai repot. Si manda ini, seingat saya, pernah posting di Instagram perihal barbekyu. Dan saya ingin tahu, bagaimana cara membuatnya. Yah, sebagai pertimbangan mengolah daging qurban. Kalau simpel, pake. Kalau rempong, di sate aja udah XD
Resep barbekyu ala manda |
Untungnya, manda ini orangnya baik banget. Emang alhamdulillah sih, gak ada yang mau jahatin saya. Obrolan singkat di sore itu membulatkan saya untuk mampir ke Giant sepulang kerja: ngerampok Saus Barbekyu Del Monte, nyiahahaha!
Ternyata saus barbekyu yang dimaksud manda cukup murah. Hanya 9rb-an. Dalam bayangan saya, bumbu jadi seperti itu bakalan mahal. Dan saya sepertinya cocok dengan style masak manda: murah, simpel, cepat dan enak. Hahaha..
Meski bumbu sausnya hanya 9rb, belanjaan saya terbilang cukup wau, dengan total belanjaan 100rb kurang sedikit. Khilaf di waktu lapar? Nggg.. Tidak juga sih. Si Wahyu tetiba menanyakan ke basecamp jam berapa. Butuh nitip makan dan mungkin nunggu-nunggu obat radang yang dia minta siang tadi. Ceritanya dia lagi gejala meriang yang mengarah ke radang. Entahlah.. Begitu tahu saya di Giant, daftar belanjaan tambah.
Sekitaran jam 9 malam, begitu selesai makan, saya mempersiapkan daging beku supaya siap olah. Untungnya Si Wahyu memberikan tips bagaimana mempersiapkan daging beku supaya bisa diolah. Cukup direndam air bersih biasa (air kran). Setelah konfirmasi ke Mbah Google, ternyata memang demikian cara yang umum dipakai. Hahaha.. Terkadang pernyataan Si Wahyu itu agak mencurigakan dan menjerumuskan soalnya XD
Sayangnya, dengan menggunakan metode ini, daging yang direndam air harus segera dimasak semua. Tidak bisa kemudian sisanya dimasukkan ke freezer lagi, karena daging bisa rusak. Selain itu, harus rutin juga mengganti air rendamannya setiap 30 menit sekali (kurang lebih).
Langkah selanjutnya adalah membersihkan daging dari kotoran dan lemak-lemak (termasuk gajih), sehingga sebisa mungkin tersisa daging bersihnya saja. Karena potongan daging qurbannya kecil memanjang, maka daging tidak bisa diiris ala-ala steak yang lebar dan tebal. Yah, ala-ala anak kos ala kadarnya juga bisa. Yang penting judulnya barbekyu, udah cukup.. XD
Jika sudah, siapkan baskom, tuang saus Del Monte, lalu aduk, campur dan oleskan merata pada daging. Pastikan merata lalu diamkan di kulkas selama kurang lebih 12 jam. Teorinya manda sih seperti itu. Tapi melihat irisan saya yang tipis-tipis kecil, baru saya rendam 3 jam, saya sudah tidak sabar untuk mencicipinya hahaha.. Ingat, ya! Memasukkannya jangan di freezer. Di dalam kulkas tapi di luar freezer. Jangan lupa menutup rapat baskom/wadah dengan plastik wrapper makanan, sehingga bau bumbu tidak mencemari bau makanan yang lain. Normalnya memakai plastik wrapper makanan. Tapi untuk ala-ala anak kos, cukup menggunakan kombinasi plastik kresek dan isolasi. Murah meriah!
Belakangan, saya baru tahu misteri manda. Ternyata itu adalah singkatan!
Manda - mama Dinda |
Empal goreng
Tinggal menunggu selama 12 jam! Saatnya saya bereksperimen mengolah sisa daging barbekyu. Ketika membersihkan daging dari kotoran dan lemak, saya sempat mengiris beberapa potong bagian, untuk dibuat empal goreng. Dan saya lagi-lagi salah strategi. Tidak persiapan bumbu sama sekali! Yassalam. Alhasil, untuk membuat empal goreng, saya cuman memanaskan panci kecil, memasukkan daging, diberi garam, ketumbar bubuk dan gula pasir, lalu dimasak tanpa air hingga daging berubah warna. Setelah itu, saya masukkan air untuk melunakkan daging.Setelah beberapa saat, kok ternyata aromanya tidak enak banget. Aroma daging rebus banget. Akhirnya, apa yang saya temukan, masukkan. Ada kencur, jahe, bawang putih, digeprek lalu dimasukkan. Setelah itu, saya masukkan bubuk santan untuk memberi rasa lain. Dan akhirnya bisa jadi tuh. Menurut lidah anak kosan saya sih, enak. Rasa gurih dari dagingnya keluar, meskipun tidak menggunakan penyedap rasa. Tinggal dimasak dengan api kecil hingga dagingnya empuk. Tapi sayangnya, sepertinya memang tekstur dagingnya alot.. -__- Ya sudahlah. Daripada menghabiskan gas, disudahi saja. Tinggal menyantap saja hahaha..
Empal goreng ala saya |
Tasting Session
Jam 11 saya tertidur kemudian jam 2 pagi saya terbangun karena lapar. Saya ambil beberapa potong daging empal rebus, lalu digoreng dengan api kecil hingga kecoklatan. Ditiriskan, nikmati selagi hangat bersama nasi putih hangat. Kombinasi yang sangat jos sekali! Anak kosan banget yang Indonesia banget!Steak yang juicy banget. Menggoda. |
Manda memang juwarak!
Garpu + pisau ala anak kos. Pisaunya pisau beneran :| |
Kombinasi jos makan mewah model restoran ala anak kos |
Setelah kenyang, tinggal minum air putih dan Cetirizine, supaya bisa nge-fly... Oh, indahnya dunia..
16 comments
Write commentsIdul Adha ini aku belum kana daging sedikitpun. Melewatkan waktu dari Jepara, sampai kos juga sudah melewatkan acara nyate bareng teman kos :-(
Replyaw aw aw aw ini chefnya ternyata pinter banget yaaa.. segera dengan cepat copied.. mantaaaapp dek! senang melihat dagingnya sukses dimasak, ndak jadi jagung, hahahahaha..
ReplyWalah, kok mesakno timen. Mbok main ke basecamp yok.. Masih ada tuh.. Opo meh nang Pak Jede? Nyiahahaha..
ReplyWakakakaka.. kepepet butuh, Kak. XD Jagungnya beli aja toh. Lebih simpel XD btw, thanks so muuuuuuch..
ReplyHahaha... Kamu ini nikah gak kabar kabar, saiki malah posting steak grrr
ReplyInuul.. Long time no nongol kau. Hahaha.. Gimana kabar? Anak dah berapa? Gawe dewe lho. Mung gampang kok :D
ReplyKmaren bikin steak yg ungkepny pke jahe sama jeruk nipis aja sih. Sausnya Blackpepper.
ReplyKalau pas daging beku dikasih air kran nggak rerus nyerep air po mas tom?
ReplyItu keliatannya sih keliatannya bumbunya meresap sekali *krucuk-krucuk
Harusnya nyerap air. Lha tak rendem sekalian plastik-plastiknya kok hahaha..
ReplyRasanya gimana? Review doong hahahaha.. Saya mah cari yang ringkas, cepat, mudah dan enak hahahaha.. Eh, pas tak bikin empal juga enak kok, padahal cuman bumbu asal nemu
ReplyKalau memakan makanan buatan sendiri itu suka muantappp ya kang rasanya apalagi yang ngekost waduh nemu makanan yang gituh gituh saja sudah senang apalagi yang seperti diatas pasti seperti berkah banget deh.
ReplyBar moco iki dadi kelingan meh nodong njaluk mangan karo mbak Primastuti ket suwi mung kok ora sido-sido...
ReplyBener banget. Serasa di surga, Kang Nurul Iman :D
ReplyNyiahahaha.. Mbok disido-kan, gek aku tak melok. Melok mangan e maksud e XD
ReplyGurih Tenan bang bbq nya . dagingnya saja dari daging yang seger
ReplyBener banget. Jos dah pokoknya :D
Reply