Simbah
Sekali pun saya ternyata belum pernah membahas simbah. Kecuali di facebook, di limited audiences. Cuman sebatas keluarga saja yang bisa akses. Well, simbah adalah salah satu orang yang hebat dalam kehidupan saya.Saya sudah hidup bersama simbah sejak kelas 3 SD. Sewaktu mas saya lulus STM dan pindah Jekardah untuk mengadu nasib, simbah mulai kesepian dan akhirnya meminta satu anak mamak buat 'kae-kae' (Bahasa Jawa ala simbah untuk 'disuruh-suruh/ membantu simbah mengambilkan sesuatu'). Yah, mungkin karena saya di rumah waktu itu sudah mulai menghabiskan makanan, makanya sama mamak yasud. Deal!
Dan itu mengubah hidup saya.
Saya cenderung dekat dengan keluarga ibu. Dan simbah yang saya maksud adalah ibu dari mamak. Sementara simbah dari keluarga bapak sudah tidak ada.
Simbah adalah penolong saya sewaktu saya di-bledik pitik babon (dikejar induk ayam) gegara mengganggu anaknya. Agaknya, pitik babon-nya salah persepsi. Saya hanya bermaksud mengajak anaknya bermain lho padahal. Biarpun saya menangis meraung-raung, simbah semacam mem-puk-puk saya. I love you, simbah.
Simbah adalah mamak, bapak saya di masa tumbuh kembang. Biarpun saya jauh (kira-kira kalau jalan 5 menit jauhnya rumah simbah-rumah mamak) dari mamak dan bapak, simbah tak kalah canggih dalam mendidik saya. Biarpun saya kalau dulu pas masih tidur satu amben (dipan), suka mancal (Bahasa Jawa untuk menendang), simbah tetap tidak bergeming mendidik saya.
Biarpun saya ngelindur bagaimanapun, ngorok sekenceng apapun (tapi sekarang sudah sembuh, gak tahu kenapa), jalan-jalan pas tidur (dulu gak terlalu sering dan sekarang gak pernah lagi), simbah tetep sabar balikin saya ke amben, sehingga saya bangun paginya tanpa merasa bersalah dan seolah tidak ada kejadian apa-apa.
Simbah memang hebat.
Simbah memang selalu mengaku tidak sempurna. Selalu bilang, kalau tidak bisa mengajar dengan baik. Selalu bilang tidak bisa mengajar dengan kata-kata yang sopan. Tapi, nilai-nilai yang diajarkan selalu mengena.
Saya gede begini, juga sedikit banyak karena didikan simbah. Semoga simbah besok-besok mau pakai jilbab, ya, Mbah, ya?!
---
NB : Maaf foto simbah tidak saya publish, karena saya tidak ada foto simbah yang pakai jilbab.
4 comments
Write commentsSimbahku sudah meninggal semua :-(
Replyaamiin *yang kalimat terakhir*
Replyhabis itu mesti mau diajak selfi bareng kan
simbah memang hebat yah
ReplySimbahku yo jos lan gokil
Reply