WISATA COLONGAN KE BATURRADEN
Dari sepulang dari Baturraden sebenarnya udah koar-koar di Pesbuk, mau posting bab mejeng ke Baturraden. Tapi, seperti biasa, sempat menulis dan disimpan sebagai
draft, lalu di-
discard beberapa bulan kemudian karena tidak ada harapan bakal diteruskan. Nah, anggaplah ini sebagai realisasi waktu itu. Tidak ada kata terlambat
#tsah
Sebenarnya ini peristiwa lama. Sejak Oktober tahun kemarin, sewaktu lepas kondangan dari rekan kantor di daerah Purwokerto., Kemudian karena perjalanan jauh dan dekat dengan tempat wisata, jatuhnya rugi bandar kalau tidak sekalian mampir-mampir. Akhirnya menginaplah kami barang semalam di Baturraden. Sebut saja refreshing.
Sekali-sekali lah. Sulit juga buat ngumpulin orang segini banyak.
Kami hampir bertiga puluh dalam satu bisa sewaan. Perjalanan Jogja-Purwokerto cukup memakan waktu lama, kisaran 4-5 jam dengan kondisi jalanan ala wiken. Lumayanlah untuk merasakan pantat panas dan tepos serta sendi pegel-pegel. Untungnya persediaan camilan mengalir terus. Sekalinya berhenti, nongol lah makan besar. Lepas makan, mengantuk. Nikmat dunia mana yang kamu dustakan? Tau-tau sampe aja.
|
Temen kantor yang ditinggal turun-panggung pengantin wanitanya kekeke |
Ketika kami sampai di tempat kondangan, sebenarnya acaranya sudah bubar hahaha.. Hajatannya sudah sepi, pengantin wanita sudah turun panggung. Sebagian dekor sudah diangkut-angkutin, begitu juga makanannya #oops. Khusus buat rombongan kami, tetep masih ada lah ya hahaha.. Selalu update sudah sampai mana.
|
Rombongan kantor yang solid. Menemani pasangan yang-single |
Singkatnya, tidak sampai 2 jam kami di ngejogrog TKP. Begitu kenyang, kami pamitan untuk melanjutkan rekreasi #eh Keburu sore juga. Belum cari penginapan dan lain sebagainya. Meskipun bisa dadakan—kayak tahu bulat: dadakan, bedanya yang ini bukan lima ratusan. Tapi mengingat jumlah rombongan kami yang cukup banyak, cari yang selokasi 'kan pasti butuh keliling-keliling lagi. Yang jelas, penginapan di area Baturraden itu banyak. Bisa milih fitur dan harga—pastikan memilih yang ada air panasnya. Ketika kami ke sana, area Baturraden juga banyak digunakan untuk kumpul-kumpul, baik yang kumpul berdua ataupun keroyokan semacam makrab atau kopdar. Namanya juga wiken juga sih ya.
|
Up town. Jalan menurun dari penginapan yang cukup curam |
|
Sementara ke arah atas, sosok preman dataran setempat: Gunung Slamet |
Baturraden itu relatif dingin. Tapi tidak sedingin di Merapi (saya beberapa hari lalu main ke tempat teman—besok kapan saya tulis). Cenderung sejuk. Sangat cocok untuk kegiatan tidur. Saking tidak dinginnya, saya tidak sampai bersan-bersin menggila. Tapi tetep peralatan musti lengkap: jaket, syal, dll.
Di sekitaran penginapan, ada banyak ibuk-ibuk yang menawarkan susu sapi segar, susu jahe, kopi atau minuman hangat/panas lainnya. Harganya relatif terjangkau. Ada juga yang menawarkan berbagai jenis makanan, baik nasi bungkus/cemilan.
Besoknya
Jarak antara penginapan kami dengan pintu masuk objek wisata Baturraden sangat dekat. Bisa dijangkau hanya dalam 5 menit dengan jalan kaki. Taman/kebun raya ini sangat luas. Luangkan waktu barang sehari untuk mengunjungi setiap bagiannya dan pastikan sudah sarapan full tank. Kondisi geografisnya yang berada di lereng Gunung Slamet, membuat taman ini penuh dengan tanjakan dan turunan.
Saya kemarin belum bisa menjamah seluruh sudut, sehingga belum bisa memberikan rekomendasi tempat-tempat untuk mojok #eaaa. Yang pasti, cocok banget untuk melepaskan penat.
4 comments
Write commentswaaah ditunggu nih rekomendasinya mojok, wkwkkw
Replyemang susah ia kalau harus ngumpulin orang sebanyak buat main, jadi harus dimanfaatin banget
Wakakakaka.. Tunggu aja sudah *sampe jamuran* LOL
Replyairnya lagi gak begitu deres tapi ya mas
Replysbelum puasa kesana juga sih
Replycuma nongkrong diluar sambil beli mendoan..