Kepulauan Seribu Part 3 [end] : Island Hopping and Turtle
Hanya ada waktu setengah hari di hari terakhir kami di Pulau Harapan sebelum akhirnya kami harus bertolak ke Pelabuhan Marina, Jakarta Utara. Niatannya kami mau main air wal snorkeling lagi, karena kami belum puas main air. Tapi jadwal dari tour provider-nya tidak memungkinkan.. Setelah nego, kami akhirnya stick to the schedule, dengan tambahan ke penangkaran penyu.Jadwal kami untuk jelajah pulau adalah jam 8. Dan sedari pagi, setelah sholat Subuh, kami sudah mulai mencicil berkemas, ada yang balik tidur, ada pula yang mencoba bikin kopi. Di penginapan kami ada dispenser. Kebetulan ada salah satu dari kami yang bawa kopi instan. Tapi masalahnya adalah gelasnya tidak ada. Tapi tidak terlalu menjadi masalah, karena beberapa anggota di penginapan ada yang anak gunung, yang akalnya cukup banyak. Ngumpulin botol bekas, dipotong, dan jadilah gelas. Ketika sudah jadi 2 gelas, sudah keburu bikin kopi pula, sarapan datang. Dan ada gelas plastik.. Hahaha.. Berasa rugi bandar potong-potong botol plastik.
Setelah sarapan, saya mengajak adik buat jalan-jalan pagi. Berdua. Saya sudah selesai mencuci pula, dengan sabun mandi cair *LOL* Pertimbangan saya, di luar ada jemuran, dan kalau kering atau minimal setengah basah, saya masih bisa lipat dan pakaiannya tidak terlalu makan tempat. Keep it as tidy as we come.
Pulau Harapan ternyata bisa dikelilingi hanya dengan berjalan kaki. Kalau kuat hahaha.. Saya dan adik saya mengelilingi pulau yang kira-kira bagus dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Sambil berwisata kuliner. Susu hangat. Sesuatu yang sangat biasa ketika di rumah tapi cukup hemeizing ketika di sini. Menyusuri bibir pantai yang dipinggirannya dikembangkan pohon bakau. Tak sengaja, kami melihat bapak-bapak di perairan bakau yang berperilaku aneh. Sesekali melongok ke sesuatu, tapi kemudian berjalan mundur sambil tetap tidak melepaskan perhatiannya ke tempat dia mengintip tadi.
"Cari apaan, Pak?!" teriak saya.
Bapaknya menoleh lalu tersenyum, "Ada gurita, Mas".
Perairan bakau memang sedang surut-surutnya. Sebelumnya, kata bapaknya tadi, air laut pasang. Terus terang nada bicara orang Pulau Harapan temponya relatif sasngat cepat dan cenderung kurang jelas, kalau saya boleh bilang. Tapi antar orang lokal, mereka saling paham sepertinya. Banyak roaming-nya saya :D
Dan, bapaknya baik. Tidak berapa lama setelah incarannya keluar, beliau langsung sigap menangkapnya.
Hap!
Dan dapat! Ikut seneng saya hahaha.. Ketika saya mengambil hape untuk ambil gambarnya, bapaknya tahu, lalu mendekat.
"Ini masih kecil. Bayinya aja ini mah", ujar beliau sambil menodongkan guritanya ke arah saya. Saya iseng pegang. Agak lengket. Dan lengannya yang bertentakel cukup kuat menempel :D
Nasibmu, baby gurita. Jadi bahan mancing.
Salaman dengan gurita |
Kami meneruskan perjalanan, 'mengitari pulau'. Dari kami berdiri, di seberang sana ada jalan raya aspal yang cukup ramai. Ternyata pulau ini masih memanjang! Kami memutuskan tidak berjalan terlalu jauh, mengingat waktu yang hampir siang.
Menyeruput susu hangat di pinggiran hutan bakau |
Kami hanya berhenti di gazebo pinggi jalan, yang lagi-lagi menyuguhkan pemandangan bakau yang menghampar luas. Setelah puas, kami mencari jalan pulang ke penginapan untuk selanjutnya menyeberang pulau. Ada 2 pulau yang harus kami datangi hehehe..
Pulau Bira Besar
Tujuan kami yang pertama adalah Pulau Bira Besar. Pulau ini terbilang cukup luas. Dan sepi. Dalam artian tidak padat penduduk seperti di Pulau Harapan. Sepertinya ini adalah pulau yang diprivatisasi, karena ada nama PT pengelola di beberapa bagian pulau. Jika pengunjung berdatangan, maka pulau ini akan cukup ramai dan beberapa spot yang cakep akan penuh dengan orang :| Jika mau ke sini, pastikan ngomporin tour-provider-nya untuk berangkat pagian hahaha..Pulau Bulat
Pulau Bulat ini sebenarnya cukup ekostis. Jika saja kami punya waktu yang cukup banyak, kami ingin menghabiskan waktu di sini, mengingat kami bisa bermain air dengan aman di sini. Ada semacam benteng yang mengelilingi sebagian pulau ini. Menjadikannya sensasi tersendiri. Dan bentuk pulau ini pun sesuai namanya. Kurang lebih bulat hehehe.. Pun tidak luas. Tapi meski begitu, kami tidak bisa sampai kelar mengitarinya, karena waktu kami tidak ada 15 menit di sini -_- Kami mengejar waktu, harus segera balik ke dermaga Pulau Harapan.Penangkaran penyu (penyu apa kura-kura sih? :| )
Tujuan terakhir kami adalah penangkaran penyu. Tempat penangkaran tidak memakan waktu sampai dengan 5 menit dengan berjalan kaki dari penginapan kami. Letaknya cuman di belakang penginapan ternyata.Pintu masuk penangkaran kura-kura |
Tukik yang berumu 3 bulan ini sudah bisa dipegang.. |
10 comments
Write commentsanak pantai pasti udah suka banget maen kesini. island hoppingnya juga seru abis tinggal di tambah sedikit snorkling, pasti tambah seru
ReplyWih, Tukiknya ucuk banget. Kayak bonekaku zaman kecil dulu. Btw doi gak stres digendong2 gitu?
ReplyIya, Mas. Snorkeling sudah pas hari pertama. Kalau ditambah lagi sih gak nolak, tapi paling ketinggalan kapal :D
ReplyLucuk banget.. Yang itu sudah bisa dipegang. Yang tidak boleh, yang baru menetas s/d umur 1 atau 3 bulan :D
ReplyKalau urusan nangkep Gurita, aku jago banget hahahhah. Dulu sehari bisa dapat 8 gurita kakakakkakakak
Replybayi gurita buat umpan pancing ? kasian ih. kamu kok g ngasih tau bapaknya om
ReplyItu rasanya gimana kang salaman sama gurita ? gkgkgk. Seru sekali ya liburannya jadi pengen juga nih liburan.
ReplyItu dimakan kah? Apa untuk mancing juga? :3
ReplyAku mah apa, Om. Butiran debu di negeri seberang..
ReplyLengket-lengket gimanaa gitu XD Ke kepulauan seribu aja, Kang Nurul. Dijamin puaaas
Reply