(2/3) Sekali-kali, Mainlah Ke Bandung (Pas Wik-En): Taman Grafika
Menyambung postingan sebelumnya perihal main ke Bandung, sekeluarnya kami dari kawasan White Crater kami serombongan berdiskusi dan akhirnya memutuskan untuk mencari penginapan di daerah Lembang. Berubah dari rencana awal yang mencari penginapan di sekitar Ciwidey, karena tujuan besok berikutnya adalah menjelajah Lembang, sedangkan Bandung kondisi lalu lintasnya cukup parah. Jadi dari sebelah Selatan Bandung, kami bergerak menuju sisi Utara. Perjalanan yang cukup melelahkan. Saya berada di jok paling belakang dan tugas utama saya adalah tidur. Dan itu melelahkan! Untung teman-teman yang di depan sip-sip :D
Sampai Lembang sudah larut dan belum makan. Mencari penginapan sesusah mencari tempat makan. Lagi-lagi karena libur panjang, macet dan banyak penginapan yang penuh. Tentu saja kami cari yang medium ke bawah. Tidak mungkin anak kosan mencari yang wah. Bisa langsung mendeportasikan diri ke Jogja. Akhirnya sedapatnya. Di hotel ihik. Sekamar 50 ribu IDR per malam. Single bed! Dan untuk meminimalkan pengeluaran, sekamar berdua. Jangan membayangkan yang tidak-tidak. Bayangkan saja, ada gempa tepat di atas kamar saya. Sungguh terjadi. Betapa malam yang sulit. Belum lagi kamar lantainya kotor, sempit, sumpek, sampah belum diangkut, masih ada handuk basah bekas penghuni ihik sebelumnya, catnya suram.. Lengkap sudah. Untung tidak ada kecoa masuk sepanjang saya melek. Yah, tidak bisa berharap banyak juga dengan 25.000 IDR semalam seorang.
Well, setelah mengalami malam yang cukup sulit, saya susah payah membangunkan anggota geng penghuni kamar ihik lainnya. Dari rencana awal jam 6 sudah otw, akhirnya jam 8 baru bisa capcus. Antara capek, dingin dan males melihat arus lalu-lintas yang padat di depan hotel (losmen). Untungnya, saya bisa cari sarapan dulu sambil menunggu yang lain siap-siap. Untungnya lagi, di samping hotel, ada semacam warmindo kalau di Jogja.
Tujuan hari Minggu adalah plin-plan. Tadinya mau ke D'Ranch, tapi tempatnya saja belum buka, yang antri udah beberapa puluh meter saja. Sudah seperti antrian sembako. Singkatnya, mampir di Taman Grafika, tempat wisata outbond, sebagai pelipur lara. Pengunjung bisa masuk sih tanpa bayar, cuman buat sekedar foto-foto sepuasnya.
Catatan: Abaikan cowok berkacamata yang pakai celana pantai tapi bersepatu tapi kelayapannya di 'jungle'.
4 comments
Write commentsKok gak poto berdua sama patungnya, om
ReplyPatungnya malu katanya poto sama aku..
ReplyWohh tidurnya di tenda? kakkakkakak, atau di goa? :-D
ReplyDimana aja, Om. Asal gak digusur Satpol PP
Reply